Meira melangkah maju ke hadapan Nesya, mendekatkan antara wajah keduanya."Mau siapapun lo, gue nggak peduli!" balas Meira santai lalu menyungging senyum tipis. Menjengkelkan bagi yang mendengar.
"Kurang ajar!" Nesya ingin menampar Karina tapi tangan cewek itu dicekal kuat. "Kalau lo nampar gue, cuci dulu tanganmu yang kotor itu?!" ucap Meira menyungging senyum ke arah Nesya.
"Dari pada gue membuka aib lo di sini, lebih baik lo keluar dari kelasku!" cetus Meira mengancam, menatap jijik kepada Nesya sekaligus teman-temannya.
"Sial!" hati Nesya merasa tersindir karena pada saat itu ia melihat Meira tengah mengawasinya. Kali ini ia mengalah karena mungkin Meira tidak akan main-main. Gadis itu keluar kelas dengan kekesalannya.
Menghadapi jelantah seperti ini sudah biasa baginya, bahkan lebih-lebih dari ini. Setelah Nesya keluar kelas, Karina menatap murid yang sedang berdiri menatap ke arahnya. Mungkin saja, mereka ingin melihat Meira dihajar oleh Nesya. Tapi malah kebalik.