"Pa ... Rachel berangkat dulu ya." pamit Rachel. Waktunya berangkat karena hari ini ada piket jadi agak awal saja.
"Berangkat sama siapa sayang? Reyhan kan belum selesai sarapan." tanya Ravindra.
"Ada yang jemput kok. Temen cewek bukan cowok." jawab Rachel. Setelah itu Rachel meraih ranselnya dan mengalami serta mencium punggung tangan papanya. "Pa, kalau Reyhan bilang macam-macam ke papa jangan di dengerin ya. Dia itu lagi ngambek sama aku jadinya suka laporan nggak jelas." ujar Rachel seketika Reyhan menghentikan kunyahannya.
"Dih, kepedean banget lo jadi manusia. Siapa juga tukang ngadu, sialan anak siapa sih lo!" celetuk Reyhan.
"Ya anak saya lah. Kamu kira siapa saya ini? Udah nggak usah berantem pagi-pagi." sahut Ravindra.
"Wleeee ..." ledek Rachel.
"Oh iya. Papa nanti nggak pulang karena langsung ke luar kota. Kamu sama Reyhan plis yang akur, oke. Kamu juga Reyhan jangan posesif sama Rara!" ujar Ravindra.