Ciuman mereka semakin panas sampai hampir kehabisan nafas, Manu melepaskan ciuman itu. Nafas yang terengah-engah, saling menghirup oksigen. Kemudian berciuman lagi kali ini lembut, ciumannya menghasilkan suara yang membuat kamar itu tidak hening. Begitu dengan desahan Nara. Manu pindah ke leher ciuman itu menghapus bekas kevin. Ia kecup kecup seolah Nara adalah miliknya, itulah harapan Manu sebenarnya.
Karna tidak menahan ghairah panas ini, Manu menghisap leher gadis itu menghasilkan tanda kepemilikan. Berkali-kali Bara menghisap desahan Nara semakin tidak karuan.
"Aahhh, emmpphhh."
"Terus aja ra ...."
Manu semakin buas tangannya meremas-remas bukit itu, tangannya masuk kedalam tanktop. Bra yang sudah ia buka kancingnya mempermudah tangannya memainkan puting gadis itu, ciuman itu pindah didekat bukit mungil. Menghisap terus menghisap, Nara mendesah kenikmatan "Ughh ..."