Masalah keluarga adalah hal yang paling menyulitkan untuk Nara, dia tidak bisa berpihak kepada siapapun walau kadang hatinya memang sangat berpihak kepada sang papa. Nara tidak boleh egois, luka di perutnya belum sembuh total dan butuh perhatian dari kedua orang tuanya. Setelah berbicara dengan Vino ia segera kembali ke kamar menunggu mamanya datang.
Nara memeluk boneka kesayangannya. Ia juga kepikiran Manu yang tidak datang menjenguknya, huft jadi beban pikiran pula tuh cowok di otaknya Nara. Pasti mencari siapa pelakunya padahal sudah berurusan dengan polisi. Manu terlalu nekat, pesannya saja tidak dibalas sama sekali oleh cowok itu.
"Huh. Ini orang ya kemana lagi nggak ada kabar." gumamnya setelah menelfon Manu tetapi tidak ada jawaban apa-apa. Nara kesal kalau Manu senekat ini.
"Van. Lo sibuk nggak? Bisa nggak sih cari tau dimana Manu. Gue takut dia kenapa-kenapa." ujar Nara.