Kemudian Farrel menarik pergelangan tangan Rachel lalu mengajaknya berjalan ke luar. Tanpa persetujuan dari gadis itu. Jujur saja, tangan Farrel sangat kasar seperti mencengkram tangannya. Sesampainya di taman kecil disamping rumah Rachel. Farrel menatap wajah merah merona Rachel yang terlihat cantik dan bahagia. Namun, matanya penuh kecemasan.
Saat Rachel akan menanyakan sesuatu bibirnya pun sudah terbuka, tapi dengan cepat Farrel membungkam bibir merah muda itu menjadi sebuah ciuman dalam. Farrel sudah hilang akal, ia tidak bisa menahan aroma tubuh Rachel yang membuatnya tergoda. Ia mengeratkan tangannya di pinggang menjadi sebuah pelukan hangat. Ciuman itu menjadi pagutan dan hisapan yang Farrel sukai. Rachel membalas pelukan itu dengan mengalungkan tangannya ke leher Farrel. Tidak ada penolakan untuk malam indah ini. Lenguhan Rachel membuat Farrel sadar apa yang telah ia lakukan sekarang.