Rachel pergi dengan perasaan kesal, dongkol kepada Reyhan yang tak mengerti perasaannya saat ini. Sudah jelas Rachel menantang keputusan Ravindra, dia benar-benar tidak mau memiliki Mama baru. Gadis itu memilih keluar rumah berjalan kaki, seenggaknya dia bisa meredakan emosinya setelah pergi taman bersama anjing peliharaannya.
Rachel mendengus sabar, merelikskan diri, saat ia menghubungi kakaknya tak ada jawaban. Biasanya Vindra selalu mengangkat panggilan Rachel. Gadis itu berpositif thingking, mungkin saja Vindra sedang ada pekerjaan.
****
"Mama!" sentak Rachel kembali memimpikan mamanya, gadis itu melihat seisi ruang dengan lampu yang remang-remang. Ia tidak bisa tidur dengan cahaya terang. Kebiasaan normal, yang tidak normal adalah memimpikan Liana. Sang ibu yang telah pergi meninggal 4 tahun yang lalu. Apa ini karena rasa rindu yang selalu Rachel peluk dengan erat? Rachel begitu tersiksa.