Chereads / Antara Cinta dan Nafsu / Chapter 44 - CINCIN

Chapter 44 - CINCIN

Maria muncul di sampingku. Dia sangat sopan sejak pembicaraan kami, tidak ingin menarik perhatian kepada kami, tidak diragukan lagi.

"Menikmati harimu?" dia bertanya, berperan sebagai nyonya rumah. "Bisakah aku mendapatkan sesuatu untukmu?"

"Ya, sebenarnya."

Dia mengerutkan kening, jelas mengharapkan aku untuk mengatakan tidak. "Kopi? Anggur?"

"Tidak. Berjalan."

"Maaf?"

"Aku ingin jalan-jalan. Denganmu. Di luar. Di suatu tempat pribadi."

"Apakah itu benar-benar diperlukan?"

Aku bertemu tatapannya, merendahkan suaraku. "Ini Natal, Maria. Aku bertanya."

"Baik," dengusnya. "Aku akan menemuimu di luar.

Jackson

Sepuluh menit kemudian, Maria menuntunku menyusuri jalan setapak dari Hub. Di kejauhan, aku bisa mendengar gema tawa datang dari danau saat para skater saling mengejar. Aku bisa mencium api yang telah dinyalakan Aida, aroma asap memenuhi udara. Kami berjalan ke pepohonan, berhenti di tempat terbuka.

Dia berbalik, cemberut menarik mulutnya yang cantik ke bawah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS