Kedua lengan kecilnya bergerak seirama dan napas berderu selaju sepasang kaki yang berlari di aspal jalanan. Peluh bergulir dari sisi dahi, menjalar basah hingga ke pipi. Belia, gadis yang telah memutuskan untuk memenuhi ajakan baik nenek Nam, kini sedang mencari para lansia itu.
Awalnya gadis itu kebingungan akan mencari ke mana, tetapi ia kebetulan menemukan beberapa zombi yang bergerak menuju satu tempat secara serentak. Seusai menebak arah keberadaan para lansia, Belia berpikir cepat dan berlari mendahulu zombi-zombi itu.
Tak seberapa jauh, ia pun berhenti karena tak menemukan petunjuk arah untuk meneruskan perjalanan. Distrik ini besar dan bisa saja ia keliru mengambil arah. Sejenak begitulah pikirannya.
