Keesokan harinya bu Kartinah menangis di dalam kamarnya, dia sangat sedih memikirkan kedua anaknya yang tak kunjung pulang.
Hhikkss.. hhiikss.. hhikkss.. lirih bu Kartinah menahan tangisnya agar tak membuat suara yang bisa di dengar anak-anaknya.
"Ya Allah, kemana kedua anak hamba?" tanya bu Kartinah sambil menatap langit-langit atap kamar.
Iska keluar dari kamarnya, dan dia menemui Anggi karena mencari bu Kartinah.
"Nggi?" panggil Iska.
"Kenapa kak, maaf ya aku masih belum masak. Kakak laper ya?" tanya Anggi yang bangun kesiangan.
"Nggak, kakak mau tanya ibu di mana?" ucap Iska menanyakan keberadaan sang ibu.
"Ouh, ibu masih di kamar kak." jawab Anggi sambil menyisir rambut panjangnya.
"Yaudah, kakak mau lihat ibu dulu." ucap Iska meninggalkan Anggi.
Iska ingin masuk ke dalam kamar bu Kartinah, namun ia mendengar suara tangisan bu Kartinah.
Hiikss.. hhiikkss.. suara tangis bu Kartinah.
"Lhoh, ibu kok nangis?" lirih Iska sambil menempelkan salah satu telinganya ke pintu.