Akhirnya Iska setuju untuk tetap rawat inap di rumah sakit, namun Iska merasa ada yang memperhatikannya dari jauh tapi ia tak melihat siapapun selain keluarganya.
"Baiklah, aku mau rawat inap di rumah sakit ini." ucap Iska pasrah.
"Nah, gitu dong Ka. Kalau kamu di rawat inap, pasti kamu jadi cepet sembuh." ucap bu Ani sambil mengelus kepala Iska.
"Kok kayak ada yanh merhatiin ya?" tanya Iska dalam benaknya.
"Kamu kenapa Ka?" tanya bu Ani yang melihat Iska sedikit melamun.
"Eh, nggak papa bu." jawab Iska sambil tersenyum tipis.
Bu Ani menyuapi Iska agar segera bisa minum obat, mereka juga bercanda agar tak merasa bosan di kamar rumah sakit yang kecil itu.
"Permisi, waktunya untuk sarapan dan minum obat." ucap suster yang datang membawa nampan.
"Iya sus, letakkan saja di atas meja." ucap bu Ani tersenyum.
"Tentu, ini obatnya di minum setelah sarapan ya." ucap suster pada bu Ani.
"Baiklah sus, terima kasih." ucap bu Ani yang berterima kasih.