Perasaan bahagia dan sedih di rasakan oleh Iska, karena di sisi lain ia bahagia karena tidak akan di paksa untuk di jual ke orang lain namun di sisi lain dia ia sebagai anak juga merasa sedih melihat ayahnya masuk penjara.
"Ka, kamu seneng kan denger kabar ini?" tanya bu Ani yang melihat Iska diam saja.
"Seneng kok bu, tapi gimana ya. Aku juga sedih, gimana pun juga dia itu ayah aku." jawab Iska bingung dengan hatinya.
"Kamu harusnya nggak usah sedih Iska, kamu tahu kan gimana pak Karno ke ibu dan semua adik kamu." ucap pak Arman menasehati Iska agar tak sedih.
"Iya pak Arman." jawab Iska pelan.
"Repot banget, waktu kabur takut di jual giliran ketemu malah sedih nggak tega." sinis mamski yang merasa Iska membebani keluarganya.
"Mams, nggak usah bahas gituan." ucap pak Arman menegur mamski.
"Nggak papa pak, saya pamit ke kamar dulu." pamit Iska.
"Yaudah, kamu istirahat aja dulu." ucap bu Ani mengelus nahu Iska pelan.