Tak sengaja kini Iska lewat taman belakang, dia mendengar suara tangisan seseorang.
"Mau ke dapur aja harus muter jauh dulu, rumahnya keluasan sih." lirih Iska yang ingin ke dapur.
Hiks.. hhhiikks.. hhhiiikkss.. suara orang menangis dari arah taman.
"Kok kayak ada yang nangis, siapa ya?" sebuah pertanyaan datang dari benak Iska.
Jadi dia putuskan untuk melihatnya, dan dia heran mengapa bu Ani menangis sendiri di taman.
"Kesana aja deh, masa iya siang-siang gini ada setan." ucap Iska berjalan menuju taman.
"Tapi siapa juga yang nangis di taman belakang?" lirih Iska.
Iska pun menghampiri bu Ani dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, bu Ani pun mengatakan kalau pak Arman ikut menyalahkannya.
"Ya ampun ternyata bu Ani, kenapa dia nangis sendirian di sini?" lirih Iska yang masih memperhatikan bu Ani dari jauh.
"Aku samperin aja deh, kasihan kalau sendirian gitu." lirih Iska yang ingin menghampiri bu Ani.
"Bu Ani kenapa kok nangis di sini?" tanya Iska pelan.