"Jadi begitu tuan muda ceritanya?" tanya mbah Peno pada pak Arya.
"Benar paman, begitulah ceritanya." jawab pak Arya.
"Kalau begitu ya sudah tuan muda, mungkin salah saya juga karena terlalu dekat dengan tuan besar hingga memancing kemarahan tuan Rinaldy." ucap mbah Peno.
"Itu bukan salah anda, papski saya saja yang serakah. Dia tidak pernah merasa cukup dengan apa yang dia punya saat ini." jawab pak Arya yang menggiring koper masuk ke hotel.
"Anda lupakan saja tuan muda, jangan berdebat dengan tuan Rinaldy beliau adalah ayah anda." ucap mbah Peno.
"Jangan fikirkan itu." ucap pak Arya tersenyum ke arah mbah Peno.
Pak Arya pun berjalan ke meja resepsionis, dia meminta beberapa kamar vvip untuk keluarganya.
"Tolong berikan 3 kunci kamar vvip, keluarga saya ingin menginap di sini." ucap pak Arya pada pegawai resepsionis.
"Tentu tuan muda, sebentar saya ambilkan." jawab pegawai resepsionis.