"Ani, nanti setelah kamu ngekahirin. Kamu kerja sama Arman ya" kata Mamski dengan tegas, membuat Bu Ani menatap Mamski dengan melas.
"Tapi Mams, anak Ani masih butuh Ani buat kasih susu nanti nya." kata Bu Ani, ia ingin sekali bisa merawat anak nya. Tak apa jika ia harus bekerja tetapi ia juga ingin menjadi sosok Ibu yang selalu senantiasa melihat tumbuh kembang dari anak nya itu.
"Udah kamu tenang aja, soal ASI kamu bisa perah nanti terus taruh kulkas. Jadi kamu nggk perlu repot repot buat ngusuin anak kamu." kata Mamski masih tetap kekeh dengan pendiri an nya yang menyuruh Bu Ani bekerja dengan Pak Arman.
"Tapi Mams-"
"Udah ya Ani, Mamski nggak mau di bantah lagi. Kamu itu harus jadi wanita yang mandiri, jangan apa apa minta sama suami. Kamu juga harus bisa tahu apa itu bisnis, kamu itu udah jadi keluarga Aditama." kata Mamski memotong perkataan Bu Ani.