Pak Karno hanya memandangi mereka dengan tatapan sinis ingin menerkam.
"Apa kau lihat-lihat kami." sentak Wowo garang.
Mendengar bentakan Wowo membuat nyali pak Karno semakin menciut, akhirnya pak Karno semakin menyendiri di dalam lapas itu.
"Yaa, dianya takut bos." ledek salah satu anak buah Wowo.
Hari demi hari di lalui oleh pak Karno dengan penyiksaan dan penghinaan dari genk yang di ketuai oleh genderuwo, namun sebab awal permusuhan mereka itu karena sikap sombong dan angkuh dari pak Karno sendiri.
"Kalau saja dia tidak mempermalukan aku, pasti dia tidak akan jadi musuhku di sini." batin Wowo.
"Bos ngapain bengong?" tanya Wawan.
"Sebenernya kasihan juga si Karno, dia sendirian nggak punya temen begitu." jawab Wowo prihatin.
"Nggak usah kasihan sama dia bos, kita udah niat baik sama dia. Tapi dianya yang kurang ajar, mana sombongnya kelewat batas lagi." ucap Wawan menjawab ucapan Wowo.