Saat Salafa menjadi OB di kantor ayahnya, ia sempat mengagumi Santy Ukina, namun karena tugas penting dari ayahnya membuatnya tidak sepenuhnya mendekati wanita itu.
"Kenapa aku bisa jatuh hati pada wanita itu, bukankah di hatiku hanya ada Iska?" tanya Salafa sendiri.
"Lupakan wanita itu Salafa, kau harus fokus pada pekerjaanmu." ucap Salafa sendiri.
Saat Salafa sedang bergumam sendiri, pak Purnomo selaku manager di sana menyuruh Salafa untuk membersihkan lift.
"Hei Pardi, cepat ke sini." panggil pak Purnomo.
"I-iya pak." jawab Salafa gagu.
"Kamu bersihkan lift sekarang, saya lihat lift di kantor ini sudah banyak debunya." ucap pak Purnomo.
"Baik pak." jawab Salafa.
"Cepat ya, kita akan segera kedatangan tamu penting." ucap pak Purnomo.
Dengan sigap Salafa pergi ke gudang mengambil peralatan kebersihan, lalu ia menuju lift yang akan segera ia bersihkan.
"Aku akan mulai dari lift ini dulu." ucap Salafa.