Salafa dibakar api cemburu karena melihat Iska dan Riko begitu dekat, sedangkan Iska merasa canggung karena Salafa terus memperhatikannya.
"Aku sudah selesai sarapan, kalian lanjutkan saja dan aku akan keluar dulu." ucap Salafa berpamitan.
Setelah mengucapkan itu, akhirnya Salafa langsung pergi meninggalkan Iska bersama Riko.
"Ada apa dengannya?" batin Iska.
Sebenarnya Salafa tidaklah jauh dari tempat Iska dan Riko, Salafa berada di belokan dekat ruang IGD agar Iska tak melihatnya.
"Apakah kau memiliki hubungan dengannya?" batin Salafa bertanya tanya.
"Mengapa aku merasa tak rela ketika dia membersamaimu?" sambungnya lagi.
Melihat kedekatan Iska dengan Riko, tanpa Salafa sadari ternyata ia meneteskan air mata untuk kesedihannya melihat Iska.
"Apa Salafa marah dengan diriku?" bingung Iska dalam hati.
"Apa bu Iska tidak apa-apa?" tanya Riko yang melihat Iska melamun.
"Tidak papa." jawab Iska.
"Maaf bu, siapa pria tadi yang membawakan makan untuk anda?" tanya Riko ragu.