mengetahui kenyataan bahwa seorang laki-laki yang pernah menyakitinya di masa lalu kini datang kembali. besti yang merespon mengenai ero mantan kekasihnya dulu bertanya kepada iska. ternyata di masa lalu besti, ero pernah datang di dalam hatinya dan sempat berpacaran kurang lebih 3 bulan dan akhirnya kandas. saat hari istimewa yaitu hari dimana besti merasa senang saat hari kelahirannya tersimpan di dalam benaknya kenangan indah saat dimana ia sayang sayangnya tapi tiba-tiba dicampakkan begitu saja.
"loe kenal sama ero?" tanya besti.
"iya tie gue kenal baik sama ero, dia itu teman masa kecil gue! emang loe kenal juga sama dia kok elo nanyain tentang dia!" sahut iska keheranan.
"gue sebenarnya sama dia pernah pacaran ka" ucap besti.
"apaa gue nyangka emang dunia ini sempit ya, terus gimana sekarang hubungan loe sama dia?" sahut iska menunggu jawaban dari sahabatnya.
"iya ka, tapi itu cuma masa lalu dan udah gue kubur dalam-dalam saat jadi pacarnya! gue nggak mau mengenang masa-masa itu, karena semua itu akan membuat rasa sesak di dalam hati gue" teriak besti mengakhiri obrolan di pagi hari.
"bentar-bentar loe belum ceritain semuanya kan, sekarang loe kasih tau gue apa yang sudah terjadi antara loe dan ero! apa dia menyakitimu? jawab ka gue mau tau semuanya" tanya iska dengan wajah tegang.
"udah lahh ka, kalau loe mau tau cerita yang sebenarnya lebih baik loe tanya sendiri aja sama teman masa kecil loe! intinya gue nggak mau ngebahas dia lagi!" teriak besti dengan marah.
ungkapan dan perasaan bestie terlihat jelas di mata bestie, jikalau dia sangat masih mencintai ero, apa yang harus dilakukan iska saat ini? apa dia akan bertanya langsung kepada ero atau tidak? tetapi ia penasara dengan apa yang terjadi di masa lalu antara bestie dan ero. sesaat ia berfikir apa dia langsung menemui ero di tempat kerjanya atau kah dia menelphonenya?.
"permisi mbak saya mau memeriksa keadaan pasien! bisa mbak keluar bentar?" ucap dokter yang ingin memeriksa bestie dan menyuruh iska keluar.
"iya dok saya akan keluar! tolong buat sahabat saya sembuh ya dok agar dia cepat pulang!" sahut iska yang memohon bantuan dokter untuk menyembuhkan bestie.
"iya mbak kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengutamakan kesehatan dan kesembuhan pasien" ucap sang dokter.
setelah beberapa menit, dokter pun keluar dan memberitahu bahwa bestie sudah membaik dan sekarang bisa dibawa pulang tetapi harus istirahat selama 3 hari di rumah dan tidak beraktifitas yang berat-berat. iska yang mengetahui hal itu menjadi khawatir mengenai keadaan bestie, apa yang akan dia lakukan dan bagaimana jika bestie tau kalau sekarang dia berhubungan dekat dengan ero.
perasaan yang semakin membara disaat dia menemukan sosok laki-laki yang mempunyai tanggungjawab besar dan bisa buat dia bahagia namun kini disadarkan oleh penghianatan yang dialami sahabat sejatinya. apa yang harus iska lakukan, mempertahankan perasaanya atau pergi meninggalkan kebahagian yang ia rasakan saat ini. saat memikirkan apa yang terbaik yang harus dilakukan iska dikagetkan oleh suara gelas terjatuh.
"tingg pyarrr" suara gelas minuman bestie jatuh saat ia akan mengambilnya.
"ehh loe nggak apa kenapa loe nggak bilang jika mau minum? gue akan ngambilin buat loe! sekarang loe istirahat dulu karena loe belum pulih seutuhnya" ucap iska yang khawatir melihat gelas yang pecah.
"iya ka loe tenang aja gue nggak apa kok! gue mau ambil minum sendiri karena gue nggak mau ngerepotin loe untuk mengambil gelas yang ada disamping gue" sahut bestie dengan tenang.
setelah menyuapi bestie, iska meminta untuk tidur karena nanti siang besrie sudah bisa pulang dan meminta pak tono menjemput setelah shalat dhuhur. saat iska akan pergi ke warung dekat rumah sakit untuk mencari sarapan karena dari semalam iska belum makan tiba-tiba bi ina datang membawakan sarapan untuk ku dan beberapa baju ganti.
"ehh bibi udah datang aja, ini iska mau kewarung nyari sarapan ehh bi ina udah datang aja, apa bi ina udah tau kalau saya udah kelaparan hehee"ucap iska tertawa saat berbicara dengan bi ina.
"iya non kan bibi udah bilang kemarin kalau bibi akan datang pagi dan membawa sarapan buat non" sahut bi ina sembari memberikan sebuah kotak makan kepada iska.
bestie yang sedang istirahat dijaga oleh bi ina, akhirnya iska memutuskan makan di taman dan mencari suasana baru. selesai makan iska tidak langsung kembali ke ruangan tempat bestie dirawat tetapi ia berjalan menyusuri taman yang indah dan duduk di dekat pohon mangga. ia mencari solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapinya saat ini. apa dia akan menemui ero atau membiarkanya begitu saja tanpa adanya kepastian mengenai perasaan yang ada di dalam hatinya.
saat duduk di taman ia memperhatikan dua orang pasutri dan seorang putri kecil yang berada dipangkuan sang ayah, tiba-tiba ia teringat saat akan masa kecilnya disaat ia seharusnya diberi kasih sayang dan perhatian dari kedua orangtuanya tetapi ia mendapatkan sebuah penyiksaan secara batin maupun fisik. ia berfikir dan termenung melihat sebuah keluarga kecil yang bahagia tanpa adanya pihak yang tersakiti. apa dia akan merasakan sebuah kehangatan berumah tangga di masa yang akan datang jika iska sudah berkeluarga. hal itu terlintas di dalam benaknya jika selama ini ia hidup dengan tidak wajar yang semestinya ia terima selama ini.
"non iska disini ternyata itu non bestie mencari non iska katanya non bestie mau pulang!" ucap bi ina datang dan menghilangkan sekejap lamunan iska.
"iya bi saya akan menemui bestie, ini tadi saya cari udara segar aja mangkanya saya belum kembali ke bestie! sekali lagi maaf ya bi"sahut iska meminta maaf.
setelah itu iska menemui bestie dan memberitahu jika nanti siang bisa pulang dan meminta bestie untuk bersabar. bestie yang merasa senang akhirnya meminta bi ina untuk mengkemas semua barang-barangnya agar tidak ada yang tertinggal.
"bi tolong masukin semua barang-barang bestie ya! jangan sampai ada yang tertinggal! bestie senang sekali bisa pulang yeeeee" ucap bestie dengan kegembiraan.
sinar matahari yang sangat panas menandakan jika saatnya bestie pulang. pak tono yang sudah datang di rumah sakit segera membawa bestie dengan kursi roda karena bestie belum sembuh total. iska yang akan mengantarkan bestie pulang tetapi ditolak oleh pak tono. iska disuruh untuk masuk kuliah dan urusan bestie biar jadi masalah pak tono.
"mbak iska jangan ikut ya! kan mbak harus kuliah entar mbak terlambat loh, tadi pagi mbak kan nggak masuk kuliah lebih baik sekarang mbak berangkat ke kampus!" teriak pak tono meninggalkan iska sendirian diruangan bekas rawat inap bestie. iska menyadari bahwa dia bukan siapa-siapa dikeluarga bestie akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kampus.