Kael kembali ke kamar Aiden sambil masih ngos-ngosan sementara di kamar, Aiden sudah sedikit tenang.
"Gimana? Ketangkep gak?" tanya Rael masih sambil menggenggam tangan Aiden yang kini hanya diam.
"Kabur, tapi kayaknya dia punya komplotan gitu soalnya tadi ada yang jemput dia pakai mobil."
"Tuan, sebenarnya dia siapa?" Aiden diam dan sama sekali tak mau menjawab meski dari tadi Rael sudah mendesaknya untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi
"Jangan dipaksa, nanti saya akan cari tahu sendiri saja. Saya sudah mengantongi ciri-ciri mereka, jumlah dan plat mobilnya."
"Hati-hati, saya rasa mereka bukan orang sembarangan," ucap Rael.
"Iya pasti, saya juga masih sayang nyawa kali."
Genggaman tangan Aiden semakin kencang bahkan sampai di remas tangan Rael.
"Tuan kenapa?"
"Tangkap mereka, saya akan kasih tau siapa mereka tapi cuma sama kalian," ucap Aiden.
Kembar langsung menatap Aiden seolah mendapatkan hadiah saja, mata mereka berbinar dan senyum mereka mengembang.
******
"Pak Damon, coba Bapak baca email dari kembar," ucap Pak Miwa dengan ekspresi kagetnya.
Pak Damon membaca email dengan ekspresi kaget juga. "Kok jadi ke sana, mereka gak pernah ada di dalam daftar orang yang kita curigai loh Pak," ucap Pak Damon masih sambil membaca email terakhir.
"Nah makanya itu, di email terakhir kembar juga mengatakan ke kagetan mereka, bahkan mereka juga menyuruh kita mencari tahu tentang mereka, gak biasanya seperti ini."
"Kalau gak karna mereka juga masih ragu tentang apa yang mereka dapat gak mungkin mereka menyuruh kita untuk ikut menyelidiki dari belakang, kita harus gerak cepat Pak, ini penjahat kelas kakap," ucap Pak Damon lalu mengerahkan polisi untuk menyelidiki markas dari komplotan orang yang sebelumnya sempat mendatangi rumah Aiden dan dipimpin langsung oleh dirinya, sementara Pak Miwa membawa polisi lain untuk menyelidiki kepala atau bos dari orang yang sebelumnya sempat ingin mencelakai Aiden.
Sementara di rumah Aiden, kembar sedang berkutat di depan laptop, Rael membantu Pak Damon sedangkan Kael membantu Pak Miwa. Aiden dijaga oleh hantu yang ada di rumah Aiden atas suruhan dari twins.
Twins ikut terbang menuju tempat Pak Damon dan Pak Miwa berada karena di sana ada hantu peliharaan yang akan memperlambat pekerjaan mereka bahkan berpotensi menyakiti mereka semua.
Aiden tak tahu kalau kembar sedang berkutat di depan laptop karena Yura telah membuat Aiden tidur terlebih dulu agar kembar mudah menyelesaikan tugas mereka.
Di markas tempat Pak Damon sekarang berada.
"Kalian pada kenapa? Santai ajalah. Si cacat gak akan bisa kesini," ucap seseorang yang sepertinya bos dari 4 preman di sana.
"Lo gak inget tadi ada yang ngejar lo, kalau kita telat bisa ditangkap lo sama dia," ucap si buncit.
"Iya ni orang gak ada takut-takutnya sama sekali, ini saja kita bisa diamuk bos kalau sampai dia tau kita maju tanpa dia suruh," ucap si brewok.
"Kalian ini berisik banget sih, kalian tenang aja, yang ngejar gue cuma sopir bukan polisi ataupun bodyguard jadi woles aja, lagian paling bentar lagi tu supir bakal keluar dari rumah itu," jawab si bos.
"Tahu dari mana kalau dia bakal keluar?" tanya si dingin.
"Memangnya ada orang yang kuat menghadapi hantu yang gue taruh di sana?"
"Kalau gue boleh jujur, hantu yang kita taruh di sana sudah pergi bahkan hantu kiriman yang paling kuat di sana aja udah gak ada," jawab si Indigo.
"Lo serius?"
"Ngapain gue bohong, pas kita nganterin lo itu udah gak ada hantu penguasa bahkan di sana tinggal hantu baik, hantu gentayangan sama hantu jail doang, yang jahat udah gak ada."
"Siapa yang ngusir, mereka 'kan kuat?"
"Gue tadi sempat nanya sama penghuni sana katanya ada hantu pendatang yang lebih kuat dari hantu penguasa."
"Kalau hantu penguasa pergi gimana caranya dia bisa bunuh Aiden, bukannya dia akan bunuh dimana hantu penguasa berada?" tanya si bos.
"Kalau itu gue gak tau."
"Kaya gini ceritanya, gue harus bunuh dia sendiri dan gue gak perlu bergantung sama dia lagi, percuma."
"Dari awal gue udah bilang kalau percuma lo ngikut dia karena pada akhirnya Aiden gak bisa terbunuh sama dia dan dia akan tertangkap sebelum Aiden terbunuh."
"Kadang hantu lo ada benarnya juga ya kalau kita ikuti," ucap Si Buncit.
"Terus sekarang gimana rencana lo?"
"Besok gue akan jalankan rencana gue, gue akan bunuh Aiden dan gue akan jamin kalau gue akan berhasil.
Di luar para polisi merekam dan menyadap semua obrolan mereka untuk dijadikan bukti.
"Kita tangkap mereka sekarang!" titah Pak Damon.
Sementara di tempat Pak Miwa mereka bukan sedang menyadap obrolan sang empunya rumah tapi sedang cosplay menjadi maling.
"Cari apa pun yang bisa dijadikan bukti, saya akan hubungi Kael untuk meretas cctv!" titah Pak Miwa.
Mereka menjalankan tugas mereka masing-masing dan mencari semua yang bisa mereka jadikan bukti mumpung yang punya rumah gak ada di tempat.
Tidak membutuhkan waktu lama para polisi itu menemukan banyak sekali bukti. "Sepertinya mereka tidak berfikir kalau akan ada polisi yang nyamar jadi maling ke sini kali sampai bukti sepenting ini tidak mereka sembunyikan."
Mereka kembali berkumpul dan menunjukkan semua bukti yang mereka dapatkan.
"Banyak banget, julukan doang penjahat kelas kakap, ini bukti sepenting ini malah gak disembunyikan," ucap Pak Miwa lalu menyuruh anak buahnya pergi karena takut Si Penjahat akan kembali.
"Ternyata gini rasanya jadi maling," gumam salah satu polisi setelah sampai di mobil.
Mereka membawa semua bukti karna mereka masih harus meneliti semua bukti dan mencocokkan bukti yang mereka dapat dengan bukti yang kembar dapatkan.
Tak jauh berbeda, kembar juga menemukan bukti yang sangat menguatkan akan penjelasan Aiden sebelumnya bahkan mereka juga menemukan fakta baru tentang kasus pembunuhan keluarga besar Aiden.
"Kak, gak semua dugaan pertama kita itu salah bahkan kita juga akan membuat Pak Jovan menyesali perbuatannya."
"Iya bener banget, nyatanya keluarga gak selamanya baik, contohnya si kembar Selva dan Salwa."
"Besok kita akan mendapat banyak penghuni baru di penjara, Kak," lirih Rael sambil tersenyum.
"Suruh nangkap orang aja seneng kalian," ucap Yura yang baru datang setelah mengantar Pak Damon kembali ke kantor polisi.
"Itu berarti kasus kita selesai dan kita akan dapat bonus," jawab kael.
"Dasar detective maat duitan," ucap Yula.
"Tunggu sebentar, kalian dulu bilang kalau kemampuan kita sebagai sniper bakal kepake di kasus ini, mana? Bahkan kita juga belum bertindak apa pun orangnya udah mau ditangkap aja."
"Kalian lihat saja besok, 3 kemampuan kalian akan digunakan semua," jawab Twins bersamaan membuat kembar langsung menatap tajam 2 hantu penjaga mereka.
*************&&&&&&&&************
BERSAMBUNG