"Alra!" Hazel berlari mengejar Alra yang terus saja melangkah pergi dengan cepat, seakan-akan dia sedang terburu-buru, dan Hazel tidak bisa menyeimbangkan langkahnya, "Alra jangan cepet-cepet jalannya!"
"Lo diem!" Alra menunjuk cowok yang sekarang berdiri di depannya, kedua netra gadis itu membulat begitu sempurna saking marah dan kesalnya pada Hazel, "Lo diem, jangan bikin gue makin kesel sama kelakuan lo itu!"
"Ya Allah!" Hazel menyentuh jembatan hidungnya beberapa saat, "Aku minta maaf karena udah ikut campur tadi, tapi Alra kamu gak bisa di benerin. Kamu udah jadi anak kurang ajar ke papamu, harusnya kamu bisa nahan emosi kamu dulu!"
"Apa lo bilang? Gue harus sabar? Wah! Hazel, lo udah gila ya sekarang?" sahut Alra tak percaya, berkacak pinggang tanpa menatap Hazel.