Tawa renyah terdengar begitu jelas dari luar kelas. Gadis dengan rambut di ikat kuda itu berjalan memasuki kelasnya yang begitu ramai menggunakan ekspresi datar. Hampir semua orang menatapnya, tapi kemudian kembali pada kegiatan mereka masing-masing.
Aura yang di berikan Alra membuat beberapa orang menatapnya tak suka, katanya terlalu mengintimidasi, dan ada pula yang mengatakan Alra terlalu sombong untuk diajak berteman. Padahal mereka yang tidak asyik saja menurut Alra.
Gadis itu duduk di kursinya, membuka ransel yang dia simpan di dalam laci meja secara perlahan. Hari ini Hazel tidak bisa duduk di sampingnya, ada kegiatan di luar sekolah. Mereka bilang lomba lebih penting daripada pelajaran hari ini karena nanti siang cowok itu sudah ada di kelas untuk ikut belajar lagi.