Gadis dengan pita merah di rambut hitam nan panjang itu berjalan tanpa tujuan. Kakinya melangkah pelan di atas ubin yang dingin, koridor begitu sepi membuat langkah kakinya terdengar meskipun lirih.
Hembusan napas samar keluar begitu dia duduk pada kursi kayu tua yang selalu menimbulkan suara ketika si penduduk bergerak. Tatapannya tak hidup, seakan-akan dia memiliki banyak masalah, dan tidak ada gairah untuk menjalani hidup.
Beberapa kali air liurnya dia telan begitu berat, seperti sedang menelan kue bolu tanpa dorongan air mineral. Alra juga bingung dengan dirinya sendiri sebenarnya, sayang sekali dia tidak tahu harus melakukan apa ketika sedang seperti ini.