Teriakan dari beberapa orang terdengar jelas di luar kelas. Padahal di dalam kelas sedang ada pelajaran Bu Sri, bab terbaru di kelas pertama hari ini. Harusnya di dengarkan dengan baik sebagai anak kelas tiga yang baik, dan tertib, tapi keadaan malah berisik.
Wanita berusia tiga puluhan itu mendengus, kedua netranya dia tutup beberapa saat untuk melepaskan emosi yang dia miliki, tapi tetap saja anak didiknya yang baru itu bermain dengan teman-temannya. Sambil sesekali berteriak heboh, Hazel tidak merasa bersalah meskipin sekarang Bu Sri menatapnya jengah, "Hazel!" teriaknya keras.
Sontak saja Hazel membisu di tempat, tangan kanannya masih terangkat dengan menggenggam kemoceng yang hendak dia lempar pada Ryan. Detik berikutnya Hazel membuat posisi lebih sopan, kemoceng dia letakan di atas meja, "Iya, Bu saya salah."
"Kalau tau salah kenapa di terusin sebelum saya teriak?!"
"Saya salah Bu maaf."
"Maju di depan! Berdiri di samping papan tulis sampai jam istirahat!"