Hiruk pikuk di dalam dapur terdengar sampai lantai atas, bahkan sampai bagian luar rumah pun bisa di dengar jelas. Gadis dengan kaos putih, dan celana jeans melangkah dengan ekspresi kebingungan, pasalnya masih merasa tak nyaman untuk berada di rumah besar ini. Rasanya aneh, dan dia merasa tidak bisa beradaptasi atau menjadi orang yang gampang akrab dengan keluarga besar Jerry. Padahal sebelumnya dia bisa akrab dengan siapa pun.
Alra menghembuskan napas panjangnya ketika berdiri di depan pintu rumah. Ia tidak memiliki keberanian untuk mengetuk, rasa-rasanya sangat aneh, dan kembali membuatnya gundah. Ide untuk pulang pun lewat begitu saja di kepalanya, tapi segera dia singkirkan dengan gelengan kepala.
"Mba Alra kenapa di sini?" ucap wanita paruh baya dengan daster biru, rambut panjangnya di ikat dengan rapi sebagaimana ibu-ibu.
"Ehehe! Lagi mikir sebentar. Eh, iya kak jeha udah ada di dalam ya Bu??"