"Sayang, jangan cepat-cepat!" teriak Vanya, memukul punggung bidang Yahya begitu erat. Dia kembali memeluk pacarnya lebih erat, kepalanya pun ikut dia simpan pada pundak kiri Yahya, "Sayang, jangan ngebut ih! Udah di bilangin juga daritadi jangan ngebut-ngebut!"
"Ehehe! Iya-iya bawel banget ih, jadi makin cinta deh."
"Aaa! Cinta sama aku apa sama siapa?"
"Sama... tasya gimana?" sahut Yahya, kali ini senyum jahil dia berikan ketika melirik kaca spion.
"Ih! Kamu mah mantan mulu yang di inget, kamu gak sayang ya sama aku?"
"Sayang kok, sayang banget malahan."
"Kamu bisa suka sama aku karena apa? Karena aku cantik? Atau karena.. aku yang lebih manis dari mereka?"
Yahya terkekeh kecil, kepalanya pun ikut menggeleng, dan kemudian berkata "Suka semuanya dong, apalagi kamu ahli banget buat bikin aku puas."
Vanya kembali memukul punggung lebar Yahya lebih keras lagi, keningnya bertaut cukup dalam, "Ih! Kamu mah itu doang yang di pikirin, berarti kamu gak sayang ya sama aku?"