Alra menutup wajahnya dengan tangan kiri ketika melihat semua nilai ulangan harian yang baru saja di bagikan. Semuanya mendapatkan merah, dia tidak tahu harus apa sekarang. Lebih kecewa lagi pada hasil yang mengkhianati usaha, padahal banyak orang yang bilang jika usaha tak akan mengkhianati hasil, tapi ini sebaliknya.
Alra merasa bodoh, tapi dia juga tahu ini bukan saja kesalahannya, tapi juga keluarganya. Masalah di rumah yang selalu di ceritakan ibunya itu yang membuatnya memiliki banyak beban pikiran, tidak fokus belajar, dan selalu merasa jika dirinya tidak bisa hidup dengan tenang.
Alra menghembuskan napas panjangnya sekali lagi, dia mulai mengecek semua jawabannya, dan memang itu jawaban ngawur yang baru saja dia ketahui. Seharusnya sebelum menjawab dia berpikir dahulu agar nilainya tidak sejelek ini.