Sampah plastik dari makanan ringan belum dia buang, masih tersimpan di samping kiri, dan kanannya. Bibir berwarna merah alami itu mengunyah begitu cepat, sampai-sampai dia tidak begitu peduli pada permainan basket di depan matanya sendiri. Pemandangan anak laki-laki dengan paras tampan tak dia pedulikan, padahal beberapa dari mereka terus mencuri pandang dengannya.
Alra mengusap bibirnya dengan asal sebelum akhirnya menegak air mineralnya. Yahya tak berbohong, dia benar-benar membelikan semua makanan ringan yang gadis itu minta, bahkan harga yang di bayar pun tak main-main. Hampir habis sekitar seratus lima puluh ribu, padahal hanya makanan ringan, roti, dan minuman.