"Al, bisa bicara sebentar?"
Suara itu membuatnya menoleh, tak jadi masuk ke dalam kelas untuk sementara waktu, tapi keningnya bertaut. Menatap Nanda heran ketika cowok itu menarik lengannya, membawa gadis itu pergi menuju tempat yang sempat dia kunjungi kemarin.
Koridor sepi tanpa adanya cahaya matahari, sepertinya sinar mentari enggan untuk masuk karena tak ada manusia yang ke sini kecuali hanya untuk bertukar pesan penting mungkin. Alra tak pernah tahu alasannya yang lebih jelas, tapi dia cukup terkejut dengan tindakan Nanda yang terlihat sedikit gila.
Ada banyak pasang mata di luar sana, ada begitu banyak yang menatapnya sinis ketika cowok itu menariknya. Alra menghela berat, melepaskan tangannya dari cekalan Nanda dengan kasar, sekarang tatapannya semakin tajam, "Maksud lo apa sih?"
"Alra, kenapa kamu malah deket sama cowok itu?"
Kening Alra kembali bertaut, dia tak paham siapa yang Nanda maksud, "Siapa? Cowok mana sih? Oh! Ricky? Bukannya lo ya yang ngasih nomor gua?"