Gadis itu berlari membuka pintu kelas dengan terburu-buru. Dia mengambil sebuah buku tebal dari dalam laci meja, Alra mulai melangkah keluar. Tak lupa pintu kelasnya dia tutup kembali, tapi perhatiannya tak lepas dari buku yang sudah dia buka. Ada banyak materi yang harus di hafal untuk ulangan besok pagi, guru matematika dengan entengnya memberikan ulangan harian lagi besok. Padahal materi baru saja di jelaskan, dan Alra tidak benar-benar paham.
Semua angka-angka dengan cara penyelesaian yang begitu rumit membuatnya semakin pusing. Sesekali dia menggaruk kepala sambil terus menyusuri koridor. Suara ketukan sepatunya terdengar begitu jelas, tapi tiba-tiba Alra menghentikan langkahnya dengan hembusan napas kesal. Kedua bola matanya berputar malas, dia mulai memasukan buku matematika yang lumayan tebal ke dalam tas, dan kemudian menatap cowok tengil itu lagi.