"Mama gak ngerti harus apa Al."
Alra menggaruk rambut panjangnya dengan gemas, "Mama bisa gak sih kalau berantem jangan di rumah sama teriak-teriak? Semuanya pada tau loh, terutama Aura sama Acha."
"Bagus deh kalau mereka tau, jadi mama gak repot-repot buat ngasih tau," sahut Aisyah enteng, kedua tangannya dia lipat di depan dada dengan wajah yang tak lagi pucat.
Alra yang melihat raut muka lawan bicaranya itu menggeleng tak percaya, dia tidak paham pula dengan jalan pikiran ibunya sekarang. Seharusnya kedua orang tuanya bisa memilih tempat yang bagus untuk bertengkar, atau berbisik di dalam kamar, atau bisa juga menyuruh anak-anaknya untuk bermain di luar. Namun, setelah mendengar jawaban Aisyah sekarang membuatnya tak lagi merasa kasihan, tapi lebih kesal, dan murka.
Alra mengusap wajahnya kasar, adzan maghrib terdengar cukup nyaring, "Aku capek, Mama istirahat aja di dalem kamar ya!" ucapnya sebelum melenggang.