Alra tak menjawab, dia masih bingung, tapi memang yang di katakan Ricky tak ada salahnya, "Gue pikirin dulu!"
"Jangan di pikirin, tapi di ikutin!"
Alra terdiam, melepas pelukannya pada Ricky dan segera menyeka air matanya dengan sangat cepat. Hembusan napasnya cukup panjang, dan membuat Ricky terus menatapnya. Alra tak tahu apa yang sedang di pikirkan cowok di sampingnya ini, tapi perasaannya mulai membaik.
"Gue gak ngerti kenapa harus nangis," ucap Alra kebingungan.
"Gue juga gak ngerti, padahal kan harusnya lo gak nangis."
Alra mengangguk setuju dengan permainan tangan yang menunjuk Ricky, sekarang mereka duduk saling berhadapan meskipun harus memiringkan tubuh, "Iya kan, aneh banget astaga! Gue kenapa ya? Kok bisa nangis sih? Aneh banget, seharusnya kan seneng. Jujur aja sih awalnya gue seneng, tapi pas di ajak ngobrol sama irma malah kaya gini."