"Ya Allah, Alra!" Hazel bergerak dengan sangat cepat, menggenggam tangan kanan gadis yang sekarang ada di bawah sana, "Kamu kenapa serius gini sih?" tanyanya begitu khawatir, tapi juga kesal.
"Lo ngapain sih pegang tangan gue? Lepasin Zel, gue berat tau!" sahut Alra, tapi tiba-tiba saja kedua kakinya terasa tidak nyaman. Ketika dia menoleh ke bawah, ada perasaan tak nyaman pada dirinya.
"Alra, kamu seriusan mau mati?"
Alra mendongak, menatap Hazel dengan bingung. Namun, Tiba-tiba saja dia memekik, Hazel tak lagi menggenggam tangan kanannya dengan erat, sontak saja dia mencoba untuk menggenggam tangan Hazel dengan kedua tangannya, "Zel, jangan di lepas Zel tolong!"
"Katanya mau mati Al, kenapa pegang tanganku lagi?"
Alra menggeleng cepat, ekspresi wajahnya berubah pucat, "Engga Zel, gue gak jadi Zel, engga. Gue... gue pengen hidup, Hazel tolong Zel!"