Sejak obrolan di gazebo belakang rumah beberapa waktu lalu, Dennis mendadak dingin pada Marsya, tidak ada sapaan manis seperti biasanya, tidak ada kecupan selamat pagi dan malam tidak ada juga acara antar jemput dan makan bersama seperti biasa. Marsya selalu diantar supir jika akan ke kampus atau ke mana pun, dan itu membuat Marsya sedih la tidak tahu mengapa kekasihnya berubah seperti ini. padahal seharusnya dirinya lah yang pantas untuk marah. Namun, mengapa sebaliknya? Sungguh Marsya bingung di buatnya. Marsya berusaha riang saat berada di kampusnya, lelah juga jika harus memikirkan masalahnya dengan Dennis. Toh, Marsya juga berhak senang-senang.
"Lesu banget kamu Len?" Marsya duduk di samping temannya itu dengan dua gelas jus jeruk di tangannya. "Kenapa, ada masalah?" Lenna menggeleng. "Cuma lagi berantem aja sama omku," jawab Lenna lesu
"What! Kok bisa? Baru kali ini aku dengar kamu berantem sama om Jeje,"