"Bangun sayang, apa kamu tidak ada kelas hari ini?" ucap Dennis pada wanita yangs elalu sabar dengan segala tingkah Dennis, kegigihan dan kesabaran Marsya nyatanya mampu membuat Dennis jatuh hati padanya. Marsya masih tak bergeming, ia masih terlihat nyenyak dengan memeluk bantal gulingnya. Dennis menepuk-nepuk pipi Marsya yang masih betah dalam tidurnya, walau sinar matahari sudah menerobos masuk melalui jendela yang tirainya sudah terbuka.
"Sayang, ayo bangun," ucap Dennis kembali dan kali ini bukan tangannya yang sibuk menepuk-nepuk pipinya, melainkan bibirnya yang langsung mengecupi setiap inci wajah Marsya, dari kening turun kepipi dan kini beralih pada bibir merah jambu yang begitu manis untuk dinikmatinya pagi ini, setelah itu beralih pada leher jenjang milik Marsya.
