Seperti mentari yang selalu bisa memberikan harapan baru bagi setiap makhluk yang bernyawa, angin juga bisa memberikan kesejukan untuk makhluk yang bernyawa merasakan hembusannya, menikmati sediap sentuhan angin yang menabrak kulitnya, bahkan membuat rambut indahnya tersibak berantakan. Namun, Pelangi begitu menikmati setiap hembusan angin yang ia rasakan.
Tiba - tiba seseorang hadir, menggelapkan pandangan Pelangi, menutup kedua matanya dengan tangan orang itu dan sesaat lehernya merasakan sesuatu, sentuhan yang sebelumnya pernah ia rasakan. Pelangi terdiam mencoba memikirkan sesuatu, dengan cepat ia menyikut orang yang melakukan hal yang begitu membuatnya naik darah.
"Au..." suara yang sepertinya cukup Pelangi kenali. Bersamaan dengan kedua matanya yang sudah dapat melihat dengan jelas, karena berhasil terbuka bersamaan dengan rasa sakit yang tengah orang tersebut rasakan.