Raino kini tengah merutuki dirinya, kejadian beberapa hari yang lalu sangat membuatnya hancur, ia sungguh tak tahu harus melakukan apa saat ini, menerimanya kembali atau bahkan harus rela melepaskannya?
Beberapa hari yang lalu, saat Raino dan Pelangi mengunjungi Merry di cafenya, justru kebenaran akhirnya terungkap, apa ini sebabnya Raino terus memaksa untuk bertemu dengan Merry, ternyata justru takdir mengantarnya bertemu dengan istri yang sekian lama ia nantikan kehadirannya, untuk menjelaskan alasan Hani meninggalkannya.
"Justru aku hamil," ucap suara seorang wanita yang kini tengah berdiri gemetar di ambang pintu, dengan air mata yang sudah mengucur deras, tubuh mungilnya dengan perut yang kini sudah membuncit, membuat Raino ingin sekali menghabisi istrinya saat ini juga. Namun, Pelangi sebisa mungkin menahannya, mencegah saudaranya itu agar tak melakukan kebodohan yang pada akhirnya akan menjadi penyesalan dihidupnya.
