Meski Pelangi marah pada Raino, setidaknya dia selalu punya cara untuk bisa meluluhkan hati Pelangi, entah bagaimana caranya, Raino selalu bisa membuat garis senyum di bibir wanita yang akhir-akhir ini jauh darinya, memang chemistry mereka berdua tak bisa di elakkan lagi, walau bagaimanapun masalah yang mereka hadapi, tapi hubungan darah selalu lebih kental dari apapun.
Saka mengerang, mengepalkan tangannya saat melihat Pelangi menemui seorang lelaki, lelaki yang bisa membuatnya mengukir senyum, tidak saat bersamanya, Pelangi selalu bergetar dan takut.
Naifa yang izin ketoilet karena mendadap perutnya sakit, dan berakhir Pelangi harus menemui Raino seorang diri.
"Lo ngapain kesini? Trus tau dari mana kampus gue disini?" tanya Pelangi saat dirinya sudah sampai di hadapan Raino.
"Ada deh, mau tau aja." balas Raino.
"Alaah... palingan lo tanya sama mama dan papa
kan?" tebak Pelangi
"Sejak kapan papa jam segini di rumah?" tanya Dava