"Eh, aduh... Maaf ya?" ucap seseorang itu, Pelangi sama sekali tak mengenalnya.
"Ia, lain kali hati-hati." balas Pelangi dengan mengelus bahunya yang masih terasa sakit.
"Ia, gak papa kok, oh ya, kenalin gue Naifa," ucap Naifa sambil mengulurkan tangannya.
"Gue Pelangi." balas Pelangi.
"Sakit ya? maaf banget, gue buru-buru, jadi gak sengaja deh nabrak lo." ucap Naifa menjelaskan.
"Ia, gak pa-pa, gue deluan ya? mau cari kakak senior dulu." ucap Pelangi yang bingung.
"Sepertinya lo butuh bantuan gue deh."
"Maksudnya?"
"Lo pasti gak tau kan, para senior yang bakal lo mintai tanda tangan?"
"Ia sih, soalnya gue sama sekali gak ada kenalan anak kampus disini. Sumpah, gue bingung banget, sementara clue nya juga gak ada, lagi."
"Ya udah, gue bakal bantui lo. Lagian gue kan juga butuh tanda tangan mereka," tambah Naifa.
Keduanya kini menyusuri area kampus, berkeliling mencari keberadaan senior yang menjadi target mereka.
"Lo ambil fakultas apa Nai?" tanya Pelangi.
"Ekonomi,"