"Aku takut kak, takut kehilanganmu. Tapi, aku justru lebih takut, jika kita bersama, karna aku gak ingin kamu kenapa-napa dan sebaiknya kita menjauh, demi kebahagiaan kita. " lirih Pelangi mengingat kekasihnya, sambil matanya menatap langit-lamgit kamarnya dan tak lama kemudian matanya pun terpejam.
Ayrin merogoh saku bajunya, karena merasakan ada sesuatu yang bergetar dari dalam sana. mengambil bendah pipih yang tersembunyi dari saku, Ayrin segera membuka kunci pada layar benda yang kini sudah berada di genggamannya. Sebuah pesan masuk kini tertera di layar ponselnya. Tapi, ia tidak tahu, dari siapa pengirimnya.
Disisi lain, Bara begitu prustasi hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali kerumah dan ingin menemui Pelangi. Namun, Aranya dan Aditya melarangnya, karena permintaan Pelangi.
"Sebaiknya kamu istirahat di rumah dulu ya nak, selesaikan misimu agar kamu dan Dennis bisa akur, om hanya ingin yang terbaik untukmu dan juga Pelangi, maaf ya Bar om masuk kedalam,"