Rintikan air hujan membasahi bumi dan menyisakan genangan air di sebagian jalan. Dari balik kaca kamarnya, Pelangi nampak melamun, telunjuknya mengukir sesuatu pada kaca yang berembun, akibat hujan.
"Bagaimana aku bisa keluar?" tanya Pelangi pada dirinya sendiri dan mengurungkan niatnya untuk pergi ke apotek, "Apa sebaiknya aku menunggu dia memberitahukannya padaku, ya?" pikirnya kembali bertanya.
"Dasar pacar gak pengertian, senangnya buat aku penasaran gini, apa dia gak tau aku disini begitu cemas, apa? awas aja kalau ketemu ya?" umpat Pelangi pada kekasihnya yang saat ini sedang bersama Joe, pastinya.
Dilain tempat, Barapun sibuk mengusap-usap hidungnya hingga memerah, "Huaaacchiim!" suara bersinan Bara karena merasa hidungnya begitu gatal, padahal sebelumnya ia tak merasakan apapun, bahkan ia begitu sehat.
"Wah.., sepertinya ada yang sedang membicarakan bapak tu," celetuk Joe.
"Ah, kau ini selalu percaya mitos," sela Bara.