Ray bukan tak ingin menghadiri pesta pernikahannya, hanya saja ia tak mampu untuk melakukannya, bukan niat hati untuk menyakoti pujaan hatinya. Namun, apakah pernikahan yang ia ingini akan membuat wanitanya merasakan bahagia seperti dirinya atau bahkan ini awal Lea merasakan kesedihan karena akan jauh dengan ketiga sahabatnya.
Beberapa bulan lalu, Ray yang sedang menatap pantulan dirinya di cermin, mulai membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya dengan pernikahannya, apa Lea akan merasakan hal yang sama sepertinya atau Lea justru merasakan sakit saat bersanding dan hidup dalam mahligai pernikahan bersamanya.