Bara terpanah akan senyum kekasihnya, melihat wajah wanitanya, hatinya begitu teduh, terasa nyaman saat berada di dekatnya. Ucapan Pelangi masih terngiang-ngiang di telinganya, bahkan hingga saat ini Bara sulit untuk berucap, menjawab akan pertanyaan yang baru saja Pelangi lontarkan.
Sebuah kalimat tanya dan bermakna dalam untuknya, sebuah pertanyaan yang sangat ingin Bara mengiyakannya. Namun, lidahnya terasa keluh untuk sekedar mengatakan 'iya'. Hanya sebuah anggukan yang mampu Bara lakukan, sebagai tanda jawaban akan pertanyaan kekasihnya.
"Kalau gitu, kapan kau mau menemui oramg tuaku?" tanya Pelangi, membuat Bara membulatkan matanya sempurna, pertanyaan pertama saja, masih belum mampu mulutnya berucap, di tambah dengan pertanyaan kedua yang semakin membuat lidahnya kaku.