"Duh, gimana ini cara buka pintunya? pake acara di kunci segala lagi?" pikirnya yang terus memutar otaknya. Yura lantas mencari cara agar ia bisa segera keluar dari tempat ini, pucuk di cinta ulam pun tiba. Terlihat cahaya masuk dari jendela, Yura lantas menyibakkan hordennya, "Alhamdulillah, gak ada jerjaknya," ucap syukur Yura, ternyata Allah membantunya. Yura lantas membuka jendela dengan perlahan, agar tak terdengar oleh penduduk koat lainnya. Karena ia kini tahu, kost yang ia jadikan tempat persembunyiannya adalah kost pria. Sungguh menyeramkan jika sampai ia ketahuan.
"Berhasil," ucapnya bernapas lega dan kemudian berlari sekencang-kencangnya dan segera menghentikan taksi yang melintas dan Yura segera masuk ke dalam taksi, "Alhamdulillah, akhirnya gue bisa selamat juga," syukurnya bernapas lega dan langsung menelpon Cantika.