Seorang gadis cantik, menangis riuh sangat mendengar kenyataan pahit yang harus ia terima, menjadi sahabat sejak Bara pindah kekotanya adalah hal teeimdah dalam hidupnya. Berbagai cara telah ia lakukan untuk mendapatkan hari sahabatnya. Namun, taksir seolah tak berpihak padanya, Zoya dengan tak terima mendengar kabar pernikahan sahabatnya yang akan segera terlaksana akan ulahnya.
Di tatapnya wajahnya di cermin, rambut aut-autan dengan maskara luntur yang berantakan, mata bengkak akibat tangisannya yang pecah serta diri yang terlihat semerautan.
"Apa aku kurang menarik bagimu Bar? apa yang kurang dari aku? apa Bar?" tanyanya pada cermin, seolah cermin di depannya adalah sosok Bara.
"Ayo jawab! bahkan semua yang aku miliki begitu sempurna, tapi kenapa kamu memilih dia, kenapa?"