Sepasang mata telah menatap kesal pada sepasang makhluk ciptaan tuhan itu. Dari kejauhan Bara mengepalkan tangannya, berasa sesam dalam hatinya. Saat Pelangi dengan telaten tengah mengobati luka yang ada pada wajah Raino. Padahal Bara mengenal jelas kedua siswanya itu.
Rasa ingin beranjak dari tempatnya, untuk menghampiri keduanya. Namun, seolah hati tak bisa menerima perlakuan manis Pelangi saat tangan mungilnya, mengelus pelan dengan penuh kehati-hatian membersihkan luka Raino yang bercampur serpihan pasir.
"Ssttt, au au, pelan-pelan dong Gi, sakit tau," protes Raino.
"Iya, ini juga aku udah pelan-pelan banget,"
"Bilang aja kamu dendam sama aku kan? makanya kuat-kuat gitu ngobatin lukanya,"
"Dendam apaan coba? yang ada tu, aku berterima kasih banget, kamu udah mau nolongin aku, makasih banget ya Ren, aku gam tau deh, gimana jadinya kalau gak.ada kamu tadi,"