"Ayolah katakan padaku, apa yang terjadi padamu," rengek Bara membuat Pelangi tak henti tertawa dengan tingkah penasaran Bara yang terus saja menempel padanya.
"Gak ada apa-apa kak, aku hanya takut telat ke sekolah,"
"Kau kira aku bayi apa? yang bisa dengan mudah kau tipu?"
"Ya ampun kak, kok gemesin ya?" ucap Pelangi sambil mencubit kedua pipi Bara dengan gemas.
"Au, sakit.., kau pikir pipiku ini squishy apa? enak aja main remas-remas gitu," protes Bara.
"Hehehe, habisnya gemesin kak,"
"Ayolah katakan? atau kau ingin aku yang mencari taunya sendiri?" ancam Bara dan Pelangi cukuo tau, jika laki-laki di hadapannya saat ini sangat memiliki kuasa apalagi hanya untuk mencari tau masalahnya, sungguh sangat mudah ia dapatkan.
"Dasar keras kepala bisanya mengancam, apa gak bisa bersikap biasa aja, seolah-olah gak terjadi sesuatu padaku?"
"Kau cukup tau, apa artinya kau dalam hidupku. Apa perlu aku jelaskan lagi?"
"Huh, baiklah kak Bara, aku akan cerita karna kau begitu memaksa,"