2 bulan sudah berlalu. Namun proyek yang Sherly kerjakan belum juga selesai, membuat Sherly sejenak melupakan balas dendamnya, keuntungan dari proyek yang ia kerjakan juga sangat besar. Sehingga Sherly tidak ingin membuang kesempatan bagus untuk menambah tabungannya. Setidaknya Sherly sudah menitipkan Pelangi pada orang yang tepat. Bahkan tak ada hal yang aneh dilakukan Pelangi, selama Sherly sibuk dengan pekerjaannya, Pelangipun begitu menikmati hidupnya tanpa Sherly, walau setiap hari dirinya harus memberikan laporan pada tantenya itu. Memberikan kabar seputar apa yang dirinya lakukan seharian dan begitu setiap harinya.
Pagi ini begitu cerah, matahari begitu menyilaukan pandangan, suara kicauan burung nyaris tak terdengar. Hanya suara klaksot dan mesin kendaraan yang terdengar nyaring di telinga. Bersama dengan asap knalpot yang memberika polusi pada udara yang mereka hirup. Di tengah kemacetan pagi ini, seperti biasa Raino selalu menggunakan motornya jika akan ke sekolah.
"Rasanya sia-sia aku mandi pagi," pekik Pelangi di tengah kemacetan
"Ya mau gimana lagi, ini jalan terdekat ke sekolah,"
"Huh, pake parfum sebotol juga gak bakal mempan, kalau asap motor bapak itu pekat banget ke kita,"
"Ya nasib Gi, kita gak bisa kemana-mana, kok macet banget pagi ini ya?"
"Iya ya," ucap Pelangi sambil berusaha melihat ke arah depan, "Gimana gak macet, ada pecabat lewat noh,"
"Huh,"
Tak lama berselang, mereka sudah sampai di parkiran sekolah, "Oh iya, ntar aku ada latihan basket pulang sekolah, kamu mau nunggu atau pulang deluan?"
"Lihat entar aja deh, aku masuk deluan ya Ren?"
"Sip,"
Loncengpun berbunyi, seluruh siswa sudah berada di dalam kelasnya masing-masing. Begitu juga dengan Pelangi yang sudah berada di kelasnya, menantikan guru datang untul memberilan pelajaran si kelasnya.
"Selamat pagi anak-anak," sapa pak Artur yang baru tiba di kelas.
"Pagi pak," balas serentak siswa,
"Pagi ini kita akan ada penyuluhan tentang teknologi digital yang sedang maraknya di zaman kita ini, saya harap kalian akan tertib saat mendengarkan penjelasan dari beliau nanti,"
"Baik pak,"
Tanpa jedah, semenitpun, seorang pria berbadan atletis dan wajahnya juga tampan, membuat para siswa bersorak saat kedatangannya masuk di kelas. Tidak untuk Pelangi yang diam mematung di tempatnya saat ini. Membuat pria itu yang semula memperhatikannya mengedipkan sebelah matanya dengan cepat, tanpa di ketahui oleh siswa lainnya. Sementara Pelangi langsung menundukkan kepalanya.
"Ngapain dia di sini?" batin Pelangi bertanya.
"Anak-anak, ini orang yang akan memberikan penjelasan mengenai teknologi digital, kalau begitu bapak pamit dan akan di gantikan oleh beliau,"
"Iya pak, terima kasih atas kesempatannya,"
"Sama-sama pak,"
Setelah pak Artur keluar, terdengar suara gaduh dari seluruh siswi saat melihat wajah tampan Bara, mereka begitu mengidolakannya, seperti tidak tahu malu di depan lelaki yang baru mereka temui.
"Pak, kenalin gue Cherry, siswi tercantik di kelas ini," ucap Sherly memperkenalkan diri begitu genitnya. Membuat siswi lain menyorakinya.
"Hu.. sirik aja lo pada," cibir Cherry
"Kenalin pak, gue Yola yang fak kalah cantik dari Cherry," di timpali dengan suara Yola yang tak kalah genitnya.
"sudah-sudah, kalian jangan ribut ya, biar saya bisa mulai penjelasan materi kita," ucap Bara mencoba menenangkan suasana, sementara Pelangi sudah ketakutan di tempatnya.
"Baiklah, saya akan memperkenalkan diri, Nama saya Bara Moreno, mengenai kunjungan saya kemari untuk memberikan penjelasan pada kalian tentang teknologi digital. Jadi, saya harap kalian bisa mendengarkan penjelasan saya dengan baik dan jangan ada keributan apapun selama saya menjelaskan pada kalian ya,"
"Baik pak," jawab Cherry membuka suara sementara Bara hanya memberikan senyum terpaksanya.
"Teknologi komunikasi digital adalah teknologi yang berbasis sinyal elektrik komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang merepresentasikan suatu informasi tertentu. Teknologi ini memungkinkan kita sebagai mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital akan di distribusikan melewati sebuah arus komunikasi tunggal. Nantinya arus tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi arus yang semakin kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan akan semakin menjadi kurang. terdapat dua sistem multiplexing yang dinegosiasikan yaitu Frequency division multiplexing dan Time division multiplexing..," jelas Bara, semua siswa dengan seksama mendengarkan penjelasan Bara, sesungguhnya ini bukan sifat Bara yang langsung turun tangan melakukan hal yang biasa di lakukan karyawannya. Namun, demi Pelangi, apapun akan Bara lakukan agar bisa dekat dengan wanita pujaan hatinya. Jika dengan paksaan Pelangi akan menolaknya, sehingga dengan cara seperti ini mungkin akan membuat Pelangi bisa dekat dengannya. Yang terpenting Bara sudah melakukan usahanya, tidak perduli jika ini terlihat aneh di mata karyawannya.
Sudah panjang lebar Bara menjelaskan kepada siswa di kelas Pelangi, sorot mata yang sedari tadi tak henti mengarah pada gadis yang tengah duduk di sudut dinding, tepat di bawah jendela yang sedari tadi hanya mampu menundukkan kepalanya sambil mendengarkan penjelasan yang di berikan Bara, matanya tak berani untuk melihat ke depan, ia terlalu takut jika pria yang sedang menjelaskan di depan kelas melakukan hal buruk padanya, meski dia tak sendiri berada di kelas. Namun, Bara cukup memiliki kuasa untuk melakukan apapun padanya bahkan orang lain.
"Ada pertanyaan?" ucap Bara setelah selesai menjelaskan
"Ada pak," ucap salah satu siswi.
"Silahkan?"
"Nomor hp bapak berapa?" tanyanya centil
"Maaf, tidak ada wewenang saya untuk memberikan nomor ponsel saya,"
"Sayakan hanya ingin bertanya saat bapak tidak ada di kelas ini,"
"Maaf ya, saya hanya menjelaskan di sini dan untuk penjelasan lebih lanjut kalian bisa menghubungi staf saya,"
mendengar penolakan Bara, membuat Cherry kesal. Tapi, hal itu tidak berpengaruh apapun pada Bara, yang ia tahu saat ini dia harus melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.
"Kamu, yang di sudut itu," ucap Bara sambil menunjuk ke arah Pelangi dan teman sebangku Pelangipun langsung menyenggol Pelangi, membuat Pelangi terpaksa melihat le arah Bara.
"I-ya, sa-ya pak?" sahut Pelamgi terbata
"Iya kamu, dari tadi saya perhatikan kenapa kamu tidak tertarik dengan penjelasan saya?"
"Bu-kan begitu pak, saya lagi sakit perut," jawab Pelangi beralasan, membuat Bara mengerutkan keningnya
"Saya permisi ke toilet ya pak," pamit Pelangi dan langsung berlalu pergi tanpa menerima persetujuan dari Bara. Mungkin kali ini Pelangi bisa menghindari Bara saat di kelas. Tapi, apa mungkin dia akan mampu menghindar terus?
Pelangi segera menuju toilet, ia yakin bahwa Bara tak akan menyusulnya hingga ke toilet wanita. Kucuran air keran ia buka lalu di tampungnya dengan kedua tangannya. Membasuh air pada wajahnya, lalu dia perhatikan wajahnya pada cermin yang terpampang besar di hadapannya. Siapa sangka saat Pelangi melihat pantulan dirinya pada cermin, justru terlihat pula sosok Bara di cermin itu.