Pada tanggal 5 Juli, Natasya akhirnya menyelesaikan ujian terakhirnya dan melangkah keluar dari gedung pengajaran dengan perasaan lega. Seorang teman sekelas memberi Natasya sekuntum bunga mawar sambil menunjuk ke suatu arah dan berkata, "Nyonya Joe, suamimu sudah menunggumu di sana."
Mawar di tangannya dihiasi dengan tetesan air kecil, mempesona di matahari terbenam. "Apa? Suamiku?" Natasya mengulurkan tangan dan mengambil mawar itu. Gumpalan aroma yang akrab tercium di hidungnya. Natasya melihat ke arah, mencoba melihat Julian tetapi tidak berhasil. "Terima kasih." Natasya hanya memutuskan untuk berterima kasih padanya dan berjalan ke arah yang dia tunjuk. Hanya beberapa langkah jauhnya, teman sekelas yang lain memberinya sekuntum mawar dan menunjuk ke arah yang sama, mengucapkan kata-kata yang sama.
"Nyonya Joe, suamimu sudah menunggumu di sana."
Natasya tertegun dan mengambil mawar kedua.
Lalu yang ketiga, keempat, kelima...