Aku melompat sekuat tenaga. Pada lompatan pertama aku berhasil melompat hingga setinggi satu meter. Cakar menancap sempurna menahan tubuh lalu dengan kaki belakang, aku mendorong tubuhku untuk naik lebih tinggi. Hanya satu meter, aku pun tidak bisa memanjat lebih tinggi lagi karena kulit pohon yang cukup keras bagi cakar kucingku.
[Pohonnya licin dan kulitnya agak keras!] Hampir setengah meter aku melorot turun lalu meloncat turun.
Eren menghela nafas. [Itu bukan alasan. Kamu benar-benar tidak tahu cara memanjat pohon!]
Aku hanya bisa diam.
[Kulit pohon ini tidak keras. Kamu saja yang tidak kuat! Coba lihat ini...] Eren mengeluarkan cakarnya dan menggaruk kulit pohon beberapa kali.
[Waw!] kagumku saat melihat Eren bisa melukai kulit pohon dengan mudah.
[Coba kamu garuk. Bayangkan dengan kekuatan yang sama ketika kamu memanjat pohon.]
Aku coba melakukan hal yang sama, hanya terlihat seperti garis-garis halus.
