RENCANA BESAR DIEGO 1
"Mr ... Diego ... maaf ..." tiba-tiba seorang wanita masuk ke dalam ruangan tempat dia berada.
"Ya ...?" jawabnya sambil membalikan tubuhnya, wanita itu terpesona dengan ketampanan lelaki itu. Sehingga tak bisa berkata apa pun. Diego pun tersenyum, dan dia pun tahu apa yang di pikirkan perempuan itu kemudian melangkah mendekat.
"Martha ... mau tidak menjadi asisten pribadiku ?" bisiknya ke telinga wanita itu. Wanita itu tetap menatap mata lelaki itu tak lepas, dan hanya mengangguk, dadanya mendadak berdebar-debar.
"Kamu akan mempunyai tugas khusus, sayang ... " tangan Diego kemudian menyentuh wajah perempuan itu, dari mata Diego terlihat sebuah cahaya merah, membuat tubuh wanita itu bergetar.
"Kamu ...mengerti kan sayang ?" tanya Diego tersenyum seringai, wanita empat puluh tahun hanya terdiam dan melotot, dia sudah bercerai karena suaminya selingkuh yang seorang pejabat di sebuah departemen luar negeri Amerika dengan sekretarisnya sendiri. Sedang dia harus berjuang dan bekerja keras setelah itu, padahal dia menemani mantan suaminya dari nol.
Beruntunglah Martha kemudian bertemu dengan temannya dan diajak untuk ikut dalam kampanye ini, walau menjadi relawan dia mendapat uang yang cukup lumayan. Dia mempunyai anak lelaki yang kini beranjak dewasa dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan dunianya sendiri.
Perlahan tubuh wanita berumur itu berubah menjadi muda, cantik dan seksi. Rambut hitam panjang terurai. Martha kini sudah berubah dan kemudian tersenyum menggoda dan berani melingkarkan tangannya ke leher lelaki itu.
"Baik, tuan... apa pun yang anda inginkan, akan saya lakukan ..." bisiknya dengan nada mendesah. Diego hanya tersenyum.
"Kamu sekarang, adalah wanita yang baru! kamu sudah aku beri kekuatan atau kelebihan yang manusia lain tidak bisa miliki !" jelas Diego. Martha melepaskan pelukan dan melihat ke sebuah kaca yang menempel di dinding ruangan itu dan lemudian sangat terkejut... karena ada tanduk di kepalanya !
"Tu ...tuan ...apa, yang anda lakukan ?" ucapnya terbata dan terkejut.
"Kamu... sekarang sama denganku, sayang ... " Dan Martha menjerit tertahan melihat wajah Diego yang sebenarnya sepenuhnya menjadi devil.
"Sstttt .... kamu, mau balas dendam juga kan, ke suami, keluargamu yang sudah membuatmu menderita ?" bisik Diego tersenyum seringai mengerikan.
"Ka ...kamu ... Devil ?" tanya Martha ketakutan.
"Kalau, iya memang kenapa? kamu sudah melihat devil di dalam diri manusia bukan dan aku adalah yang aslinya !" jawab Diego tertawa, dan kini tumbuh sayap berwarna hitam di punggungnya, dan lelaki itu kini sudah sepenuhnya berubah, Tubuh Martha merosot ke bawah, dia merasa lemah dan gemetar ketakutan.
"Jangan takut, aku tidak akan membunuhmu! asalkan kamu menuruti perintahku !" ujar Diego dengan jari dan kuku yang panjang, menarik tubuh wanita itu berdiri.
"Kamu ...mau, kan ?" bisiknya wajah seramnya kini berhadapan dengan wanita itu. Hembusan nafasnya dirasakan panas diwajahnya dan suaranya terdengar berat di telinganya. Wanita itu hanya mengangguk pasrah.
"Iya ... tuan !"
"Bagus ... !" ucap Diego dan dalam sekejap kembali menjadi lelaki tampan dan gagah, begitu pun Martha. Sikapnya pun mulai berubah.
"Oh, iya ... kamu tadi mau apa ya ?" tanya Diego sambil menatap gadis itu.
"Oh... anda tadi diminta hadir kembali di ruangan konvensi!" jawab Martha tersenyum.
"Oke, pergilah duluan, sampaikan nanti aku akan datang !" perintah Diego, Martha mengangguk.
"Martha ... nanti kamu mendampingiku ya ?" ujar Diego.
"Baik, tuan !" jawab wanita itu tersenyum dan beranjak pergi.
-------------
Ruangan konvensi kembali ramai, rupanya mereka sudah sepakat mengusung Diego sebagai kandidat kuat calon presiden dari partai mereka. Suara sorak sorai memenuhi ruangan yang besar dan luas.
"Mana dia ?" tanya seorang lelaki yang merupakan ketua pemenangan calon kandidat presiden kepada Martha, yang sempat tertegun dengan perubahan dari wanita itu, tapi hanya sekejap saja, karena semua pendukung sedang mengeluk-elukan Diego.
"Dia ... "
"Aku disini, mr Smith !" sebuah suara terdengar di belakang keduanya, yang terlihat merapikan jasnya Diego tersenyum menawan.
"Oke, kamu pergilah ...!" perintah lelaki itu, yang memang sudah berpengalaman sebagai orang di balik layar sejumlah kandidat dari gubenur sampai presiden. Kemampuannya tak perlu diragukan lagi.
"Tidak, dia sekarang akan menjadi asisten pribadi aku !" ucap Diego, Martha hanya tersenyum ketika mr Smith menatapnya.
"Ayo, semua sudah menunggu !" ajak Diego. Mr Smith mengangguk.
"Mr Diego, anu ..."
"Mr Smith, aku tahu! aku sekarang kandidat utama calon Presiden kan ?" ujar Diego, lelaki itu tertegun dan mengangguk keheranan. Dan kembali Diego tampil di hadapan penggemarnya, suara sorak sorai terdengar kembali.
"Semuanya ... " ucap Diego, sontak semuanya terdiam.
"Hari ini, adalah hari yang bersejarah bagi kita semuanya ..." Diego menatap yang hadir ruangan konvensi yang sama melihatnya dengan antusias dan mendengarkan suaranya, tak ada yang lain.
"Saya, berjanji ...." begitulah, semua bagai menyerap apa yang dikatakan Diego, sementara Marta walau sudah berubah, di hati kecilnya tak bisa berbuat apa-apa. Masih tak percaya dan penuh ketakutan dengan apa yang terjadi. Tetapi ada rasa penasaran siapa Diego sebenarnya, apa ... dia memang DEVIL? yang selama ini selalu di dengarnya dari pastor atau pendeta ketika sering ke gereja, tanpa sadar dia menghela nafas, sudah berapa lama dia tidak ke tempat ibadah ?
"Dan saya, siap untuk bertarung di acara pemilihan presiden tahun ini! tapi ... saya membutuhkan batuan kalian, apa kalian mau ?" tanya Diego menatap semua.
"MAU ... !" seru semuanya yang hadir serempak.
"Diego .... Diego ... for Presiden vote !" yel-yel pun menggema.
"Terima kasih !" ucap Diego mengakhiri pidatonya, gemuruh sorak sorai pun menggema. Lelaki itu berajak pergi dengan senyum seringainya dan nampak puas, bahwa rencananya berjalan sangat baik.
--------
Beberapa waktu kemudian, Diego sedang berada di sebuah pesawat pribadi milik seorang miliader yang memang mendukungnya, dia mempunyai banyak perusahaan di berbagai negara, perusahaan itu selalu mengangkat isu tentang lingkungan hidup, padahal banyak dari perusahaannya merusak lingkungan yang berada di negara berkembang. Dari penggundulan hutan sampai pencemaran air, darat dan udara.
Baginya tidak perduli yang penting uang. Saat ini dia masuk 20 besar, nomor satu terkaya di Asia dan 10 dunia. Mr Murkesh adalah orang terkaya di India dan juga Asia. Konon dia pun masuk kedalam kelompok elit. Kenapa dia bisa bersama Diego yang seorang kandidat presiden Amerika ? itu karena, dia menanamkan uangnya di sejumlah perusahaan di Amerika. Termasuk mendapat tugas dari kelompoknya. Diego tahu apa yang diinginkan kelompok ini dari dirinya, mereka merasa bahwa dia harus membalas budi atas kebebasannya dari penjara selama ini mengurungnya.
Oke, untuk saat ini Diego akan menuruti kemauan mereka, tanpa tahu siapa dia sebenarnya. Dia tidak perduli dengan siapa pun, termasuk kelompok rahasia ini. Diego hanya tersenyum saja, baginya manusia sama saja, mau elit politik atau tokoh agama sekalipun keinginan mereka tak jauh dari uang dan kekuasaan. Dia sedang dalam perjalanan kampanye ke berbagai wilayah negara bagian Amerika. Di sampingnya seorang gadis cantik seksi mendampinginya, ya dia Martha. Dulu gaya fashionnya dianggap kolot dan ketinggalan jaman, seperti ibu-ibu katanya. Kini... dia berubah bagai supermodel, bahkan Mr Murkesh pun tidak bisa fokus, karena beberapa kali melirik ke arah paha wanita itu yang mulus dan seksi, hanya menggunakan rok ketat sehingga anggota tubuhnya tercetak. Dan Martha begitu santai tidak canggung, bahkan cenderung menggoda lelaki agak gemuk di hadapannya itu.
Bersambung ....